Sunday, November 25, 2012

Sholat malam pertama

Dianjurkan bagi penganti baru, untuk memulai malam pertama-nya dengan salat dua rakaat berjamaah. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah:
Dalil pertama
Dari Abu Said beliau mengatakan,
Saya menikahi seorang wanita, ketika saya masih sebagai budak. Kemudian saya mengundang beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara mereka ada Ibnu Mas’ud, Abu Dzar, dan Hudzifah radhiallahu’anhum. Lalu tibalah waktu salat, Abu Dzar bergegas untuk mengimami salat. Tetapi mereka mengatakan ‘Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak!’ Ia (Abu Dzar) berkata, ‘Apakah benar demikian?’ ‘Benar!’ jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka salat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku
إذا دخل عليك أهلك فصل ركعتين ثم سل الله من خير ما دخل عليك وتعوذ به من شره ثم شأنك وشأن أهلك
“Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua salat dua rakaat. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan isterimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kalian berdua.” (HR. Ibnu Abi Syaibah Al-Mushannaf no. 29733 dan dishahihkan Al-Albani)
Dalil kedua,
Dari Syaqiq, beliau mengatakan:
Ada seseorang yang bernama Abu Hariz mengatakan, “Saya menikahi seorang perawan yang masih muda, dan saya khawatir dia akan membenciku. Kemudian Ibnu Mas’ud memberi nasihat,
إن الإلف من الله والفرك من الشيطان يريد أن يكره إليكم ما أحل الله لكم فإذا أتتك فأمرها أن تصلي وراءك ركعتين
“Sesungguhnya kasih sayang itu dari Allah dan kebencian itu dari setan untuk membenci sesuatu yang dihalalkan Allah kepadamu. Jika isterimu datang kepadamu, perintahkanlah istrimu untuk melaksanakan salat dua rakaat di belakangmu. Lalu ucapkanlah,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَهْلِي وَبَارِكْ لَهُمْ فِيَّ اَللَّهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ بِخَيْرٍ وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rezeki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rezeki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.”(Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf no. 17156 dan dishahihkan Al-Albani).

Tata caranya shalat sebelum malam pertama:

  1. Tata cara salat dua rakaat ketika malam pertama sama dengan tata cara salat biasa.
  2. Suami menjadi imam bagi istrinya.
  3. Bacaan salat boleh dikeraskan.
  4. Tidak ada anjuran untuk membaca surat atau ayat tertentu.
  5. Tidak ada doa khusus, selain doa di atas dan dibaca setelah salat.
sumber : http://www.konsultasisyariah.com/sebelum-malam-pertama/

Tata Cara Mandi Wajib Yang Benar

1. Mandi junub harus diniatkan ikhlas semata karena  Allah Ta’ala dalam rangka menta’atiNya dan beribadah kepadaNya semata.
2. Dalam Mandi Junub, harus dipastikan bahwa air telah mengenai seluruh
tubuh sampaipun kulit yang ada di balik rambut yang tumbuh di manapun di
 seluruh tubuh kita.
3. Mandi Junub dimulai dengan:
 Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, masing-masing
 tiga kali dan cara membasuhnya dengan mengguyur kedua telapak tangan
itu dengan air yang diambil dengan gayung. Dan bukannya dengan
mencelupkan kedua telapak tangan itu ke bak air.
4. Setelah itu mengambil air dengan telapak tangan untuk mencuci kemaluan dengan telapak tangan kiri sehingga bersih.
5. Kemudian telapak tangan kiri itu digosokkan ke lantai atau ke tembok sebanyak tiga kali. Dan setelah itu dibasuh dengan air.
6. Setelah itu berwudlu’ sebagaimana cara berwudlu’ untuk shalat.
7. Kemudian mengguyurkan air dari kepala ke seluruh tubuh dan
menyilang-nyilangkan air dengan jari tangan ke sela-sela rambut kepala
dan rambut jenggot dan kumis serta rambut mana saja di tubuh kita
sehingga air itu rata mengenai seluruh tubuh.
8. Kemudian bila diyakini bahwa air telah mengenai seluruh tubuh, maka
mandi itu diakhiri dengan membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki.
9. Disunnahkan untuk tidak mengeringkan badan dengan kain handuk atau kain apa saja untuk mengeringkan badan itu.

sumber : http://ariepinoci.blogspot.com/2012/06/tata-cara-mandi-wajib-yang-benar.htm

Menjamak Sholat

Sholat itu hukumnya wajib orang muslim. sholat sholat itu telah ditentukan waktunya sebagaimana di dalam surat An-Nisa:103.

Batas waktu sholat :
a. waktu zuhur. masuk waktu zuhur jika matahari sudah tergelincir atau bayang bayang benda kelihatan condong. batas waktu zuhur sampai masuk waktu asar.
b. waktu asar : masuk waktu azar jika bayang bayang benda lebih panjang dari benda aslinya. batas waktu asar sampai masuk waktu magrib.
c. waktu magrib : waktu masuk magrib jika matahari terbenam. batas waktu magrib sampai masuk isyak.
d. waktu isyak : waktu isyak masuk jika syafak di ufuk barat menghilang. batas waktu isyak idealnya sampai tengah malam pkl 00:00.
e. waktu subuh : dari fajar samapi terbit matahari.

Sholat jamak adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu. sholat sholat yang boleh dijamak yaitu : zuhur sama asar dan magrib sama isyak. tentang jarak agar diperbolehkan menjamak sholat masih jadi perdebatan, intinya nabi tidak ingin memberatkan kaumnya dengan sholat maka alloh membolehkan untuk menjamak sholat.
Sholat jamak rosul :
a. rosulullah jika safar, misalnya perginya sebelum zuhur maka dia menjamak zuhur dan asar di waktu asar.
b. jika perginya setelah zuhur maka beliu menjamak zuhur dan asar di waktu zuhur.

diperbolahkan menjamak sholat dalam keadaan berikut :
a. macet : jika pulang kerja dan dalam keadaan macet boleh menjamak sholat magrib dengan isyak, intinya nabi tidak ingin memberatkan kaumnya. dahulu waktu di madinah nabi juga menjamak sholat meskipun tidak dalam keadaan sedang berperang. saat perang khodaq nabi dan sahabat menjamak waktu sholat(zuhur, asar, magrib dan isyak) dalam 1 waktu yaitu di malam hari.
b. saat sakit.
c. saat lupa misal tertidur, atau lupa sudah sholat apa belum.


sumber : H. Darwis Abu Ubaidah

Solat jenazah

Sholat jenazaj hukumnya fardu kifayah, arti fardu kifayah adalah jika ada sebagian orang mukmin yang melaksanakan sholat jenazah maka gugur sudah kewajiban mukmin yang lain. meskipun bersifat fardu kifayah, tetapi amalan sholat jenazah sangat besar. rosul bersabda yang artinya "jika seorang mukmin mensholatkan dan mengantar samapi kubur maka dapat pahala 2 qiroth", jika mensholatkan atau mengantar jenazah saja dapat 1 pahala 1 qiroth. 1 qiroth = segedhe jabal uhud.
manfaat sholat jenazah :
1. untuk mendoakan si mayat
2. melaksanakan hak orang mukmin.

Sholat jenazah boleh sendiri boleh berjamaah. Jika ada keluarga yang meninggal sebaiknya cepat cepat dimandikan jadi tamu yang mau mensholatkan bisa cepat mensholatkan tidak harus menunggu di masjid, karena para tamu tidak semua bisa ikut ke masjid disebabkan kesibukan masing masing.

Tata cara sholat jenazah :
a. jika mayat laki laki, imam berdiri sejajar dengan kepala si mayit. jika perempuan imam berdiri sejajar dengan perut mayit.
b. niat: niat tidak usah pakai kata kata, niatkan saja sholat jenazah. niat ini sama seperti saat anda niat pergi kerja, sekolah dll yang niatnya gak usah diucapkan.
c. bertakbir 4x atau 5x sampai 9x. rata rata sih 4x.
d. takbir pertama, seperti takbir waktu sholat dengan angkat tangan. tidak ada doa iftitah pada sholat jenazah, langsung baca alfatihah dan surat dalam alquran.
e. takbir ke dua membaca sholawat atas nabi. sholawatnya sama persis dengan sholawat saat tahiyat akhir pada sholat.
 f. takbir ke tiga dan selanjutnya membaca doa bagi simayit.
DO’A DALAM SHALAT JENAZAH
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
[Alloohummaghfir lahu Warhamhu Wa ‘Aafihi Wa'fu ‘ahu, Wa Akrim Nuzulahu, Wa Wassi' Madkholahu, Waghsilhu Bil Maa'i WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilhu Daaron Khoiron Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min Zaijihi, Wa Adkhilhul Jannata, Wa A'idhu Min ‘Adzaabil Qabri]
Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663)


sumber : ustadz H. Darwis Abu Ubaidah