Berikut ini akan kami sebutkan
keutamaan membaca Alquran:
1. Sebaik-baik manusia adalah orang
yang belajar Alquran dan mengajarkannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ
وَعَلَّمَه
“Sebaik-baik kamu adalah orang
yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Hal itu dikarenakan Alquran adalah
firman Allah Rabbul ‘aalamin. Alquran merupakan ilmu yang paling utama dan
paling mulia, oleh karena itu orang yang mempelajari dan mengajarkannya adalah
orang yang terbaik di sisi Allah Ta’ala.
2. Alquran adalah sebaik-baik ucapan
Allah ‘Azza wa Jalla
berfirman:
“Allah telah menurunkan perkataan
yang paling baik (yaitu) Al Quran.” (QS.
Az Zumar: 23)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
« أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ
الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ »
“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik
ucapan adalah kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad,
seburuk-buruk urusan adalah perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) dan semua
bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim)
Imam Syafi’i dan ulama lainnya
berpendapat bahwa membaca Alquran merupakan dzikr yang paling utama.
3. Orang yang mahir membaca Alquran
akan bersama para malaikat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ
السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ
فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang lancar membaca
Alquran akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang
yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan
mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
Orang yang tersendat-sendat dalam
membaca Alquran mendapatkan dua pahala adalah hasil dari membaca Alquran dan
karena telah bersusah payah untuknya.
4. Orang yang membaca Alquran
diibaratkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ
وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا
رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ
الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ
لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ (البخاري)
“Perumpamaan orang mukmin yang
membaca Alquran adalah seperti buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak.
Orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada
wanginya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah
seperti tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit,
sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti tumbuhan
hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim)
5. Alquran akan memberi
syafaat kepada pembacanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ
يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Alquran, karena ia akan
datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim)
6. Membaca satu atau dua ayat
Alquran lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor onta yang besar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda kepada para sahabat:
« أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ
كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ
بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ » . فَقُلْنَا
يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ . قَالَ « أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى
الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ
وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ
وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإِبِلِ » .
“Siapakah di antara kalian yang
suka berangkat pagi setiap hari ke Bathhan atau ‘Aqiq dan pulangnya membawa dua
onta yang besar punuknya tanpa melakukan dosa dan memutuskan tali
silaturrahim?” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami suka hal itu.”
Beliau bersabda: “Tidak adakah salah seorang di antara kamu yang pergi ke masjid,
lalu ia belajar atau membaca dua ayat Alquran? Yang sesungguhnya hal itu lebih
baik daripada memperoleh dua ekor onta, tiga ayat lebih baik daripada tiga ekor
onta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor onta dan (jika lebih) sesuai
jumlah itu dari beberapa ekor onta.” (HR. Muslim)
7. Rahmat dan ketentraman akan turun
ketika berkumpul membaca Alquran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ
بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ
نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah berkumpul sebuah kaum
di salah satu rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya,
kecuali akan turun ketentraman kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi
oleh para malaikat dan Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di
sisi-Nya.” (HR. Muslim)
8. Karena kemuliaan Alquran, tidak
pantas bagi yang telah menghapalnya mengatakan “Saya lupa ayat ini dan itu”,
tetapi hendaknya mengatakan “Ayat ini telah terlupakan.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
لا يقُلْ أحْدُكم نِسيَتُ آية كَيْتَ
وكيْتَ بل هو نُسِّيَ
“Janganlah salah seorang di
antara kamu berkata: “Saya lupa ayat ini dan ini”, bahkan ayat itu telah
dilupakan.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Hal
itu karena ucapan “saya lupa” terkesan adanya sikap tidak peduli dengan ayat
Alquran yang dihapalnya sehingga ia pun melupakannya.”
9. Membaca satu huruf Alquran akan
memperoleh sepuluh kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ
الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu
huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu
kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi
sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif
satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
10. Alquran merupakan tali Allah
Ali bin Abi Thalib berkata, “Alquran
adalah Kitabullah, di dalamnya terdapat berita generasi sebelum kalian, berita yang akan terjadi setelah kalian dan
sebagai hukum di antara kalian. Alquran adalah keputusan
yang serius bukan main-main, barangsiapa meninggalkannya dengan sombong pasti
dibinasakan Allah, barangsiapa mencari petunjuk kepada selainnya pasti
disesatkan Allah. Dialah tali Allah yang kokoh, peringatan yang bijaksana
dan jalan yang lurus. Dengan Alquran hawa nafsu tidak akan menyeleweng dan
lisan tidak akan rancu. Paraulama tidak akan merasa cukup (dalam membacanya dan
mempelajarinya), Alquran tidak akan usang karena banyak pengulangan, dan tidak
akan habis keajaibannya. Dialah Alquran, di mana jin
tidak berhenti mendengarnya sehingga mereka mengatakan; “Sungguh kami
mendengar Alquran yang penuh keajaiban, menunjukkan ke jalan lurus, maka kami
beriman kepadanya”. Barangsiapa yang berkata dengannya pasti benar,
barangsiapa beramal dengannya pasti diberi pahala, barangsiapa berhukum
dengannya pastilah adil, dan barangsiapa mengajak kepadanya pastilah ditunjuki
ke jalan yang lurus.”
11. Pembaca Alquran akan ditinggikan
derajatnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ
وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ
عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
“Akan dikatakan kepada pembaca
Alquran “Bacalah dan naiklah (ke derajat yang tinggi), serta tartilkanlah
sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, karena kedudukanmu pada akhir
ayat yang kamu baca.” (Hasan shahih, HR. Tirmidzi)
12. Dengan Alquran, Allah
meninggikan suatu kaum dan dengannya pula Allah merendahkan suatu kaum
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا
الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah meninggikan
suatu kaum karena Alquran ini dan merendahkan juga karenanya.” (HR. Muslim)
Yakni bagi orang yang mempelajari
Alquran dan mengamalkan isinya, maka Allah akan meninggikannya. Sebaliknya,
bagi orang yang mengetahuinya, namun malah mengingkarinya, maka Allah akan
merendahkannya.
13. Orang yang membaca Alquran
secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
اَلْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ
بِالصَّدَقَةِ وَ الْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَةِ
“Orang yang membaca Alquran
terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, dan orang yang
membaca Alquran secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat Shahihul Jaami’: 3105)
Oleh karena itu, bagi orang yang
khawatir riya’ lebih utama membacanya secara sembunyi. Namun jika tidak
khawatir, maka lebih utama secara terang-terangan.
14. Para penghapal Alquran dimuliakan
oleh Islam
Di antara bentuk pemuliaan Islam
kepada mereka adalah:
- Mereka lebih berhak diangkat menjadi imam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Hendaknya yang mengimami suatu kaum itu orang yang paling
banyak (hapalan) terhadap Kitab Allah Ta’ala (Alquran). Jika mereka sama dalam
hapalan, maka yang lebih mengetahui tentang sunah. Jika mereka sama dalam
pengetahuannya tentang sunah, maka yang paling terdepan hijrahnya. Jika mereka
sama dalam hijrahnya, maka yang paling terdepan masuk Islamnya –dalam riwayat
lain disebutkan “Paling tua umurnya”-, janganlah seorang mengimami orang lain
dalam wilayah kekuasaannya, dan janganlah ia duduk di tempat istimewa yang ada
di rumah orang lain kecuali dengan izinnya.” (HR. Muslim)
- Mereka lebih didahulukan dimasukkan ke dalam liang lahad, jika banyak orang yang meninggal
Pada saat perang Uhud banyak para
sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang gugur, maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan agar yang lebih didahulukan dimasukkan ke
liang lahad adalah para penghapal Alquran.
- Berhak mendapatkan penghormatan di masyarakat
Oleh karena itu, di zaman Umar bin
Khaththab radhiallahu ‘anhu, para penghapal Alquran duduk di majlis
musyawarahnya.
- Berhak diangkat menjadi pimpinan safar
Imam Tirmidzi meriwayatkan –dan dia
menghasankannya- bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
mengirim utusan beberapa orang, lalu beliau meminta masing-masing untuk
membacakan Alquran, maka mereka pun membacakan Alquran. Ketika itu ada anak
muda yang ternyata lebih banyak hapalannya, maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Surat apa saja yang kamu hapal,
wahai fulan?” Ia menjawab: “Saya hapal surat ini, itu dan surat Al
Baqarah.” Beliau berkata: “Apakah kamu hapal surat Al Baqarah?” Ia
menjawab: “Ya.” Maka Beliau bersabda: “Berangkatlah, kamulah ketuanya.”
Ketika itu ada seorang yang
terkemuka di antara mereka berkata: “Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku
untuk mempelajari suratAl Baqarah selain karena khawatir tidak sanggup
mengamalkannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ،
وَاقْرَأُوْهُ فَاِنَّ مَثَلُ الْقُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَرَأَهُ وَقَامَ
بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوْحُ رِيْحُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ،
وَمَنْ تَعَلَّمَهُ فَيَرْقُدُ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ أُوْكِىَ
عَلَى مِسْكٍ
“Pelajarilah Alquran dan bacalah,
karena perumpamaan Alquran bagi orang yang mempelajarinya kemudian membacanya
seperti kantong yang penuh dengan minyak wangi, dimana wanginya semerbak ke
setiap tempat, dan perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian tidur (tidak
mengamalkannya) padahal Alquran ada di hatinya seperti kantong yang berisi
minyak wangi namun terikat.”
15. Tanda cinta kepada Allah adalah
mencintai Alquran
Ibnu Mas’ud berkata, “Barangsiapa
yang ingin dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah: “Jika ia mencintai
Alquran, berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Thabraniy dengan
isnad, di mana para perawinya tsiqah)
Utsman bin ‘Affan berkata, “Kalau
sekiranya hati kita bersih, tentu tidak akan kenyang (membaca) kitabullah.”
Read more about RAMADHAN by www.konsultasisyariah.com
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Keutamaan Membaca Alquran
Berikut ini akan kami sebutkan keutamaan membaca Alquran:1. Sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)Hal itu dikarenakan Alquran adalah firman Allah Rabbul ‘aalamin. Alquran merupakan ilmu yang paling utama dan paling mulia, oleh karena itu orang yang mempelajari dan mengajarkannya adalah orang yang terbaik di sisi Allah Ta’ala.
2. Alquran adalah sebaik-baik ucapan
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran.” (QS. Az Zumar: 23)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ
اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ »
“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah,
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk urusan
adalah perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) dan semua bid’ah adalah
sesat.” (HR. Muslim)Imam Syafi’i dan ulama lainnya berpendapat bahwa membaca Alquran merupakan dzikr yang paling utama.
3. Orang yang mahir membaca Alquran akan bersama para malaikat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ
عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang lancar membaca Alquran akan bersama malaikat utusan
yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan
tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)Orang yang tersendat-sendat dalam membaca Alquran mendapatkan dua pahala adalah hasil dari membaca Alquran dan karena telah bersusah payah untuknya.
4. Orang yang membaca Alquran diibaratkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ
الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ
الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا
وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ
الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ
لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ (البخاري)
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti
buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak
membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada wanginya, tetapi
rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti
tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit,
sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti
tumbuhan hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim)5. Alquran akan memberi syafaat kepada pembacanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim)6. Membaca satu atau dua ayat Alquran lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor onta yang besar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabat:
« أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى
بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ
كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ » . فَقُلْنَا يَا
رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ . قَالَ « أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ
إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ
مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ
مِنَ الإِبِلِ » .
“Siapakah di antara kalian yang suka berangkat pagi setiap hari
ke Bathhan atau ‘Aqiq dan pulangnya membawa dua onta yang besar punuknya
tanpa melakukan dosa dan memutuskan tali silaturrahim?” Para sahabat
menjawab, “Wahai Rasulullah, kami suka hal itu.” Beliau bersabda: “Tidak
adakah salah seorang di antara kamu yang pergi ke masjid,
lalu ia belajar atau membaca dua ayat Alquran? Yang sesungguhnya hal
itu lebih baik daripada memperoleh dua ekor onta, tiga ayat lebih baik
daripada tiga ekor onta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor onta
dan (jika lebih) sesuai jumlah itu dari beberapa ekor onta.” (HR. Muslim)7. Rahmat dan ketentraman akan turun ketika berkumpul membaca Alquran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ
يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, mereka
membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman
kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan
Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim)8. Karena kemuliaan Alquran, tidak pantas bagi yang telah menghapalnya mengatakan “Saya lupa ayat ini dan itu”, tetapi hendaknya mengatakan “Ayat ini telah terlupakan.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا يقُلْ أحْدُكم نِسيَتُ آية كَيْتَ وكيْتَ بل هو نُسِّيَ
“Janganlah salah seorang di antara kamu berkata: “Saya lupa ayat ini dan ini”, bahkan ayat itu telah dilupakan.” (HR. Muslim)Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Hal itu karena ucapan “saya lupa” terkesan adanya sikap tidak peduli dengan ayat Alquran yang dihapalnya sehingga ia pun melupakannya.”
9. Membaca satu huruf Alquran akan memperoleh sepuluh kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ
حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ
وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab
Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan
satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah
mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam
satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)10. Alquran merupakan tali Allah
Ali bin Abi Thalib berkata, “Alquran adalah Kitabullah, di dalamnya terdapat berita generasi sebelum kalian, berita yang akan terjadi setelah kalian dan sebagai hukum di antara kalian. Alquran adalah keputusan yang serius bukan main-main, barangsiapa meninggalkannya dengan sombong pasti dibinasakan Allah, barangsiapa mencari petunjuk kepada selainnya pasti disesatkan Allah. Dialah tali Allah yang kokoh, peringatan yang bijaksana dan jalan yang lurus. Dengan Alquran hawa nafsu tidak akan menyeleweng dan lisan tidak akan rancu. Paraulama tidak akan merasa cukup (dalam membacanya dan mempelajarinya), Alquran tidak akan usang karena banyak pengulangan, dan tidak akan habis keajaibannya. Dialah Alquran, di mana jin tidak berhenti mendengarnya sehingga mereka mengatakan; “Sungguh kami mendengar Alquran yang penuh keajaiban, menunjukkan ke jalan lurus, maka kami beriman kepadanya”. Barangsiapa yang berkata dengannya pasti benar, barangsiapa beramal dengannya pasti diberi pahala, barangsiapa berhukum dengannya pastilah adil, dan barangsiapa mengajak kepadanya pastilah ditunjuki ke jalan yang lurus.”
11. Pembaca Alquran akan ditinggikan derajatnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ
كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ
آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
“Akan dikatakan kepada pembaca Alquran “Bacalah dan naiklah (ke
derajat yang tinggi), serta tartilkanlah sebagaimana kamu
mentartilkannya ketika di dunia, karena kedudukanmu pada akhir ayat yang
kamu baca.” (Hasan shahih, HR. Tirmidzi)12. Dengan Alquran, Allah meninggikan suatu kaum dan dengannya pula Allah merendahkan suatu kaum
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah meninggikan suatu kaum karena Alquran ini dan merendahkan juga karenanya.” (HR. Muslim)Yakni bagi orang yang mempelajari Alquran dan mengamalkan isinya, maka Allah akan meninggikannya. Sebaliknya, bagi orang yang mengetahuinya, namun malah mengingkarinya, maka Allah akan merendahkannya.
13. Orang yang membaca Alquran secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ بِالصَّدَقَةِ وَ الْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَةِ
“Orang yang membaca Alquran terang-terangan seperti orang yang
bersedekah terang-terangan, dan orang yang membaca Alquran secara
tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat Shahihul Jaami’: 3105)Oleh karena itu, bagi orang yang khawatir riya’ lebih utama membacanya secara sembunyi. Namun jika tidak khawatir, maka lebih utama secara terang-terangan.
14. Para penghapal Alquran dimuliakan oleh Islam
Di antara bentuk pemuliaan Islam kepada mereka adalah:
- Mereka lebih berhak diangkat menjadi imam
- Mereka lebih didahulukan dimasukkan ke dalam liang lahad, jika banyak orang yang meninggal
- Berhak mendapatkan penghormatan di masyarakat
- Berhak diangkat menjadi pimpinan safar
Ketika itu ada seorang yang terkemuka di antara mereka berkata: “Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku untuk mempelajari suratAl Baqarah selain karena khawatir tidak sanggup mengamalkannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ، وَاقْرَأُوْهُ فَاِنَّ مَثَلُ
الْقُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَرَأَهُ وَقَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ
مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوْحُ رِيْحُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ، وَمَنْ
تَعَلَّمَهُ فَيَرْقُدُ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ أُوْكِىَ
عَلَى مِسْكٍ
“Pelajarilah Alquran dan bacalah, karena perumpamaan Alquran bagi
orang yang mempelajarinya kemudian membacanya seperti kantong yang
penuh dengan minyak wangi, dimana wanginya semerbak ke setiap tempat,
dan perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian tidur (tidak
mengamalkannya) padahal Alquran ada di hatinya seperti kantong yang
berisi minyak wangi namun terikat.”15. Tanda cinta kepada Allah adalah mencintai Alquran
Ibnu Mas’ud berkata, “Barangsiapa yang ingin dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah: “Jika ia mencintai Alquran, berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Thabraniy dengan isnad, di mana para perawinya tsiqah)
Utsman bin ‘Affan berkata, “Kalau sekiranya hati kita bersih, tentu tidak akan kenyang (membaca) kitabullah.”
Keutamaan Membaca Alquran
Berikut ini akan kami sebutkan keutamaan membaca Alquran:1. Sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)Hal itu dikarenakan Alquran adalah firman Allah Rabbul ‘aalamin. Alquran merupakan ilmu yang paling utama dan paling mulia, oleh karena itu orang yang mempelajari dan mengajarkannya adalah orang yang terbaik di sisi Allah Ta’ala.
2. Alquran adalah sebaik-baik ucapan
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran.” (QS. Az Zumar: 23)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ
اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ »
“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah,
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk urusan
adalah perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) dan semua bid’ah adalah
sesat.” (HR. Muslim)Imam Syafi’i dan ulama lainnya berpendapat bahwa membaca Alquran merupakan dzikr yang paling utama.
3. Orang yang mahir membaca Alquran akan bersama para malaikat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ
عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang lancar membaca Alquran akan bersama malaikat utusan
yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan
tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)Orang yang tersendat-sendat dalam membaca Alquran mendapatkan dua pahala adalah hasil dari membaca Alquran dan karena telah bersusah payah untuknya.
4. Orang yang membaca Alquran diibaratkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ
الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ
الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا
وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ
الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ
لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ (البخاري)
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti
buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak
membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada wanginya, tetapi
rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti
tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit,
sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti
tumbuhan hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim)5. Alquran akan memberi syafaat kepada pembacanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim)6. Membaca satu atau dua ayat Alquran lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor onta yang besar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabat:
« أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى
بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ
كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ » . فَقُلْنَا يَا
رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ . قَالَ « أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ
إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ
مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ
مِنَ الإِبِلِ » .
“Siapakah di antara kalian yang suka berangkat pagi setiap hari
ke Bathhan atau ‘Aqiq dan pulangnya membawa dua onta yang besar punuknya
tanpa melakukan dosa dan memutuskan tali silaturrahim?” Para sahabat
menjawab, “Wahai Rasulullah, kami suka hal itu.” Beliau bersabda: “Tidak
adakah salah seorang di antara kamu yang pergi ke masjid,
lalu ia belajar atau membaca dua ayat Alquran? Yang sesungguhnya hal
itu lebih baik daripada memperoleh dua ekor onta, tiga ayat lebih baik
daripada tiga ekor onta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor onta
dan (jika lebih) sesuai jumlah itu dari beberapa ekor onta.” (HR. Muslim)7. Rahmat dan ketentraman akan turun ketika berkumpul membaca Alquran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ
يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, mereka
membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman
kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan
Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim)8. Karena kemuliaan Alquran, tidak pantas bagi yang telah menghapalnya mengatakan “Saya lupa ayat ini dan itu”, tetapi hendaknya mengatakan “Ayat ini telah terlupakan.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا يقُلْ أحْدُكم نِسيَتُ آية كَيْتَ وكيْتَ بل هو نُسِّيَ
“Janganlah salah seorang di antara kamu berkata: “Saya lupa ayat ini dan ini”, bahkan ayat itu telah dilupakan.” (HR. Muslim)Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Hal itu karena ucapan “saya lupa” terkesan adanya sikap tidak peduli dengan ayat Alquran yang dihapalnya sehingga ia pun melupakannya.”
9. Membaca satu huruf Alquran akan memperoleh sepuluh kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ
حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ
وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab
Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan
satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah
mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam
satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)10. Alquran merupakan tali Allah
Ali bin Abi Thalib berkata, “Alquran adalah Kitabullah, di dalamnya terdapat berita generasi sebelum kalian, berita yang akan terjadi setelah kalian dan sebagai hukum di antara kalian. Alquran adalah keputusan yang serius bukan main-main, barangsiapa meninggalkannya dengan sombong pasti dibinasakan Allah, barangsiapa mencari petunjuk kepada selainnya pasti disesatkan Allah. Dialah tali Allah yang kokoh, peringatan yang bijaksana dan jalan yang lurus. Dengan Alquran hawa nafsu tidak akan menyeleweng dan lisan tidak akan rancu. Paraulama tidak akan merasa cukup (dalam membacanya dan mempelajarinya), Alquran tidak akan usang karena banyak pengulangan, dan tidak akan habis keajaibannya. Dialah Alquran, di mana jin tidak berhenti mendengarnya sehingga mereka mengatakan; “Sungguh kami mendengar Alquran yang penuh keajaiban, menunjukkan ke jalan lurus, maka kami beriman kepadanya”. Barangsiapa yang berkata dengannya pasti benar, barangsiapa beramal dengannya pasti diberi pahala, barangsiapa berhukum dengannya pastilah adil, dan barangsiapa mengajak kepadanya pastilah ditunjuki ke jalan yang lurus.”
11. Pembaca Alquran akan ditinggikan derajatnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ
كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ
آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
“Akan dikatakan kepada pembaca Alquran “Bacalah dan naiklah (ke
derajat yang tinggi), serta tartilkanlah sebagaimana kamu
mentartilkannya ketika di dunia, karena kedudukanmu pada akhir ayat yang
kamu baca.” (Hasan shahih, HR. Tirmidzi)12. Dengan Alquran, Allah meninggikan suatu kaum dan dengannya pula Allah merendahkan suatu kaum
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah meninggikan suatu kaum karena Alquran ini dan merendahkan juga karenanya.” (HR. Muslim)Yakni bagi orang yang mempelajari Alquran dan mengamalkan isinya, maka Allah akan meninggikannya. Sebaliknya, bagi orang yang mengetahuinya, namun malah mengingkarinya, maka Allah akan merendahkannya.
13. Orang yang membaca Alquran secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ بِالصَّدَقَةِ وَ الْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَةِ
“Orang yang membaca Alquran terang-terangan seperti orang yang
bersedekah terang-terangan, dan orang yang membaca Alquran secara
tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat Shahihul Jaami’: 3105)Oleh karena itu, bagi orang yang khawatir riya’ lebih utama membacanya secara sembunyi. Namun jika tidak khawatir, maka lebih utama secara terang-terangan.
14. Para penghapal Alquran dimuliakan oleh Islam
Di antara bentuk pemuliaan Islam kepada mereka adalah:
- Mereka lebih berhak diangkat menjadi imam
- Mereka lebih didahulukan dimasukkan ke dalam liang lahad, jika banyak orang yang meninggal
- Berhak mendapatkan penghormatan di masyarakat
- Berhak diangkat menjadi pimpinan safar
Ketika itu ada seorang yang terkemuka di antara mereka berkata: “Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku untuk mempelajari suratAl Baqarah selain karena khawatir tidak sanggup mengamalkannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ، وَاقْرَأُوْهُ فَاِنَّ مَثَلُ
الْقُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَرَأَهُ وَقَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ
مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوْحُ رِيْحُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ، وَمَنْ
تَعَلَّمَهُ فَيَرْقُدُ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ أُوْكِىَ
عَلَى مِسْكٍ
“Pelajarilah Alquran dan bacalah, karena perumpamaan Alquran bagi
orang yang mempelajarinya kemudian membacanya seperti kantong yang
penuh dengan minyak wangi, dimana wanginya semerbak ke setiap tempat,
dan perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian tidur (tidak
mengamalkannya) padahal Alquran ada di hatinya seperti kantong yang
berisi minyak wangi namun terikat.”15. Tanda cinta kepada Allah adalah mencintai Alquran
Ibnu Mas’ud berkata, “Barangsiapa yang ingin dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah: “Jika ia mencintai Alquran, berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Thabraniy dengan isnad, di mana para perawinya tsiqah)
Utsman bin ‘Affan berkata, “Kalau sekiranya hati kita bersih, tentu tidak akan kenyang (membaca) kitabullah.”
No comments:
Post a Comment