Monday, May 28, 2012

Sholehkah aku ?

Kemarin aku pernah baca tulisan yang cukup menggelitik. Kata katannya adalah "katanya menjunjung dakwah, tetapi tidak mau menjadi kaderisasi dakwah. katanya ikut organisasi islami tetapi tak bisa memberi warna dalam lingkungan kerja, lingkungan tempat tinggal atau lingkungan sekolah. Katanya cinta ilmu islami tetapi malas untuk menuntut ilmu tentang islam. katanya sholih / at tetapi hanya dikucilkan dalam lingkungan kos, sekolah rumah dan lain lain tak sanggup warna dalam lingkungannya."  tulisan tulisan itu membuat hati ini bertanya tanya sholihkah aq ?, munafiq kah aq ? mengaku orang islam dan cinta dengan sunnah rosul tetapi aq masih seperti ini. ya, robb kuatkan iman ini mudahkan hambamu dalam menjalankan aktifitas sesuai ridhomu.

Tiap hari saya mengurusi urusan tentang dunia, bergaul dengan orang yang kebanyakan cinta kerjaan, sampai sampai cuma sedikit diluangkan waktu untuk urusan agama. munafiqkah hambamu ya alloh ?
munafiqkah ? sesungguhnya hambamu ini hanya orang yang merugi ya robb. semoga hambamu ini adalah orang yang baik ya alloh, orang orang yang kau mudahkan dalam urusan agama (sholat, menuntut ilmu dan lain-lain).

Ya robb sesungguhnya hambamu adalah orang yang dzolim,  jika Engkau tidak mengampuni dosa dosa hambamu, maka hambamu ini akan menjadi orang yang merugi seumur hidup. Sesungguhnya kepadamulah sebaik baik tempat kembali.




Saturday, May 5, 2012

Berencan untuk gagal

 aku pernah membaca tulisan seseorang jangan pernah berencan untuk gagal. setelah kucabaca samapai tuntas ternyata dalam hidup ini jika, anda telah menetapkan rencana dana akan mengeksekusi rencana tersebut maka bersungguh sungguhlah :p. contoh misal anda berencana menikah dengan fulan atau fulanah dan anda ingin membuat pasangan anda bahagia maka setelah anda menikah anda harus bersungguh sungguh untuk membhagiakan keluarga. jangan nanti ditengah jalan ada penyesalan kenapa saya menikah dengan ini, hal akan membuat semangat untuk menjalani kehidupan bersama jadi terasa membosankan.
Selama rencan yang anda buat itu baik maka jangan mudah putus asa dan menyesal, Alloh akan menilai usaha hamba-hambanya dan allohlah yang menentukan. tetaplah bersungguh sungguh dalam menjalankan hal yang sudah direncanakan, dan ingat tak ada yang sia sia saat berusaha demi kebaikkan.
"man jadda wa jadda" siapa yang bersungguh sungguh maka akan berhasil insyaalloh :d


Friday, May 4, 2012

Lihat kubur Luangkan waktu hanya 2 menit aja buat bacanya :|

Nasihat Kubur:
1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah aku dengan TAHAJUD

2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan ber SILATURAHMI.

3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca AL-QUR'AN.

4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SHODAQOH,

5). Aku yg menjepitmu hingga hancur bilamana tidak Shalat, bebaskan jepitan itu dg SHALAT

6). Aku adalah tempat utk merendammu dg cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dg PUASA..

7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimat "LAILAHAILALLAH"...

TAUQIF dan ITTIBA'


Dasar ibadah adalah “tauqif” (menahan diri, tdk dilaksanakan kecuali ada dalil).

Syarat diterimanya amal adalah memurnikan ittiba’ (sikap mengikuti) kpd Rasulullah Saw :

اَلأَ صْلُ فِى اْلعِبَا دَةِ التَّوْقِيِفُ وَاْلإِ تِّبَاعُ

"Hukum asal ibadah adalah TAUQIF dan ITTIBA' ( bersumber pada ketetapan Allah dan mengikuti Rasul)". (Abdul Hamid Hakim dalam al Bayan : 188)

Oleh karena itu, Allah memerintahkan utk mengikuti Rasul Saw, Allah Swt berfirman, “Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (mengikuti sunnah Rasul Saw) niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu‘”. (QS. Ali Imran:31)

Dalinya berdasarkan hadits :

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُ نَا فَهُوَ رَدٌّ

“Brgsiapa yg membuat suatu amalan dalam agama kita ini yg tdk ada tuntunannya (contohnya), maka amalan tsb tertolak”.(HR. Bukhari no.2679. HR. Muslim no.1718)

“Apa yg diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yg dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”. (Q.S. Al-Hasyr:7)

Rasulullah Bersabda, "Brgsiapa yg beramal bukan diatas petunjuk kami, maka amalan tsb tertolak". (Muttafaqun alaihi)

Oleh karena itu, seorang pun tdk boleh keluar dari segala sesuatu yg telah ditetapkan oleh Alquran dan As-Sunnah, lakukanlah semua ibadah berdasarkan Sunnah Rasulullah Saw, tinggalkan ibadah yg tdk ada contohnya dari Rasulullah Saw, karena amalan tsb tdk akan diterima oleh Swt.

Jika seluruh hidup kita diisi dgn amal ibadah kpd Allah Swt sesuai dgn tuntunan Rasulullah SAW, maka itulah keberkahan sesungguhnya.

Kajian Tematis al-Qur'an
& as-Sunnah # 343

SHALAT-SHALAT SUNAT YANG SESUAI CONTOH DARI RASULULLAH SAW

1. Shalat Rawatib
Sebelum dan sesudah shalat wajib, 2/4 rakaat

2. Shalat Syukrul Wudhu
Setelah berwudhu, 2 rakaat

"Brgsiapa yg berwudhu sepertiku dan shalat dua rakaat setelahnya, maka Allah akan mengampuni dosanya". (Muttafaq'alaihi)

3. Shalat Tahiyatul Masjid
Saat masuk masjid, 2 rakaat

"Apabila masuk masjid hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum duduk". (Muttafaq'alaihi)

4. Shalat Dhuha
Setelah tergelincir matahari - sebelum Dhuhur, 2/4/8 rakaat

"...maka shalat Dhuha cukup bagimu". (HR. Abu Dawud)

5. Tahajud
Setelah Isya s.d sebelum Shubuh, 11 rakaat

"...shalat yg paling Afdhal setelah shalat Fardhu adalah shalat Malam". (HR. Muslim)

6. Shalat Istikharah
Waktu bebas, 2 rakaat

Ibnu Umar, "seseorang beristikharah kpd Allah swt, lalu Allah menjadikan baik pilihannya...".

7. Shalat Witir
Setelah Isya s.d sebelum Shubuh, 1/3/5/7 rakaat

"Allah membekali shalat witir, antara isya dan shubuh". (HR. Ahmad, Abu Dawud)

8. Shalat Tarawih
Setelah Isya s.d sebelum shubuh dibulan Ramadhan, 11 rakaat

"Pada bulan Ramadhan maupun bulan lainnya Rasulullah shalat malam tdk pernah lebih dari 11 rakaat...". (Muttafaq 'alaihi)

9. Shalat I'd
Idul Fitri dan Idul Adha, dgn 7x takbir rakaat ke-1 dan 5x takbir rakaat ke-2

"Rasulullah keluar utk shalat menuju lapangan pd hari I'd Fitri dan Adha dua rakaat". (HR. Bukhari)

10. Shalat Istisqa
Shalat minta hujan, 2 rakaat

"...kemudian beliau shalat dua rakaat seperti shalat I'd". (HR. Abu Dawud)

11. Shalat Kusuf/Khusuf
Saat Gerhana Matahari/Bulan, 2 rakaat dgn 4 ruku dan 4 sujud

"Jika kalian mendapati Gerhana Matahari/bulan, segeralah lakukan shalat". (Muttafaq'alaihi)

12. Shalat Intidhar
Sebelum shalat jumat s.d.khatib naik mimbar bagi pria diMasjid 2 rakaat.

"Brgsiapa pergi shalat jumat... Lalu shalat sekemampuannya... diampuni dosanya dari jumat ke jumat" (HR. Muslim)

sumber : Kajian Tematis al-Qur'an & as-Sunnah # 344

SHALAT TAHAJUD : Apakah Harus Tidur Dahulu?

Hukum shalat malam adalah sunah muakkad, yaitu mendekati wajib tetapi tdk wajib. Dgn kata lain, shalat malam sangat dianjurkan, itulah sebabnya para org saleh terdahulu menjadikan shalat malam sebagai kebiasaan.

Hal ini dijelaskan dalam firman Allah swt,

”Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yg Terpuji”. (QS. Al Israa 79)

Waktu shalat malam adalah setelah shalat ‘isya s.d sebelum shalat shubuh.

Jadi, semua shalat yg dilakukan setelah 'isya (di luar shalat sunat rawatib 2 raka'at setelah 'isya) sampai masuknya waktu shubuh, disebut dgn shalat malam.

Lalu, bagaimana dgn tahajjud? Apakah bedanya dgn shalat malam?

Ibnu Faris berkata, “Adapun org yg ber-tahajud (اَلْمُتَهَجِّدُ) adalah org yg shalat di waktu malam”. (Lihat Fathul Bari, 3:5)

Jd shalat malam dan tahajjud adalah hal yg sama. Hanya beda istilah saja.

Banyak org yg beranggapan bahwa utk tahajjud, kita harus tidur terlebih dahulu. Anggapan ini kurang tepat karena tidur bukanlah 'keharusan' atau 'syarat sah'nya tahajjud.

Rasulullah saw bersabda:
“Apabila kamu mengantuk ketika shalat, maka tidurlah terlebih dahulu sampai hilang rasa kantukmu. Karena bila kamu mengantuk dalam shalat, mungkin suatu ketika kamu bermaksud memohon ampunan kepada Allah, tetapi ternyata kamu justru memaki-maki diri kamu sendiri". [HR. Bukhari 205, Muslim 1309]

Tidur terlebih dahulu adalah anjuran, bukan keharusan, karena waktu utama tahajjud adalah 1/3 terakhir malam agar kita tdk mengantuk dan kepayahan.

Namun, semampu kita, tidur ataupun tdk tidur terlebih dahulu, shalat malam adalah ibadah yg sangat baik karena banyak sekali keutamaannya.

Semoga Allah memudahkan kita mengamalkannya.

Kajian Tematis al-Qur'an
& as-Sunnah # 346

Waktu-Waktu Terlarang Mengerjakan Sholat

[1.] Setelah sholat subuh hingga matahari agak meninggi

‘Abdullah bin ‘Abbas ra, “Sesungguhnya Nabi Saw melarang mengerjakan sholat setelah sholat subuh hingga matahari meninggi dan bercahaya dan setelah sholat ‘ashar hingga matahari tenggelam”. (HR. Bukhori no. 581, Muslim no. 826)

[2.] Ketika matahari berada di tengah-tengah langit hingga tergelincir ke arah tenggelamnya

‘Uqbah bin ‘Amir Al Juhani ra, “Ada tiga waktu yg Rosulullah Saw melarang kami sholat pd waktu tersebut dan memakamkan org yg wafat diantara kami yaitu, ketika matahari terbit dgn terangnya hingga posisi matahari agak meninggi, ketika matahari berada di tengah-tengah langit hingga matahari tergelincir dan ketiga matahari tergelincir ke arah tenggelamnya hingga tenggelam". (HR. Muslim no. 831)

[3.] Setelah sholat ‘ashar hingga matahari tenggelam

Abu Sa’id Al Khudri ra, “Tdk ada sholat setelah sholat subuh hingga matahari meninggi dan bercahaya dan tdk ada sholat setelah sholat ‘ashar hingga matahari tenggelam”. (HR. Bukhori no. 586, Muslim no. 827)

☑ Sebab terlarangnya sholat di waktu tsb

Nabi saw telah menjelaskan alasan mengapa kita dilarang melaksanakan sholat pd waktu tsb dgn sabda beliau kpd ‘Amr bin ‘Abasah ra,

“Sholat subuhlah kemudian tahanlah (jgnlah sholat lagi) ketika matahari terbit hingga meninggi krn sesungguhnya ketika itu matahari terbit diantara dua tanduk setan dan ketika itu org-org kafir bersujud.

Stlh itu sholatlah krn (waktu) sholat telah tiba hingga panjang bayangan sesuatu kurang dari 1 tombak lalu tahanlah (jgnlah sholat lagi) krn ketika itu Api Jahannam dinyalakan.

Jika letak bayangan telah berbalik (ke arah tenggelamnya) maka sholatlah krn waktu sholat telah tiba hingga ‘ashar.

Lalu tahanlah (jgnlah sholat lagi) hingga matahari tenggelam krn pd saat itu matahari tengah tenggelam diantara dua tanduk setan dan org-org kafirpun bersujud”. (HR. Muslim no. 832)

Kajian Tematis al-Qur'an & as-Sunnah # 347