Friday, May 4, 2012

TAUQIF dan ITTIBA'


Dasar ibadah adalah “tauqif” (menahan diri, tdk dilaksanakan kecuali ada dalil).

Syarat diterimanya amal adalah memurnikan ittiba’ (sikap mengikuti) kpd Rasulullah Saw :

اَلأَ صْلُ فِى اْلعِبَا دَةِ التَّوْقِيِفُ وَاْلإِ تِّبَاعُ

"Hukum asal ibadah adalah TAUQIF dan ITTIBA' ( bersumber pada ketetapan Allah dan mengikuti Rasul)". (Abdul Hamid Hakim dalam al Bayan : 188)

Oleh karena itu, Allah memerintahkan utk mengikuti Rasul Saw, Allah Swt berfirman, “Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (mengikuti sunnah Rasul Saw) niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu‘”. (QS. Ali Imran:31)

Dalinya berdasarkan hadits :

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُ نَا فَهُوَ رَدٌّ

“Brgsiapa yg membuat suatu amalan dalam agama kita ini yg tdk ada tuntunannya (contohnya), maka amalan tsb tertolak”.(HR. Bukhari no.2679. HR. Muslim no.1718)

“Apa yg diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yg dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”. (Q.S. Al-Hasyr:7)

Rasulullah Bersabda, "Brgsiapa yg beramal bukan diatas petunjuk kami, maka amalan tsb tertolak". (Muttafaqun alaihi)

Oleh karena itu, seorang pun tdk boleh keluar dari segala sesuatu yg telah ditetapkan oleh Alquran dan As-Sunnah, lakukanlah semua ibadah berdasarkan Sunnah Rasulullah Saw, tinggalkan ibadah yg tdk ada contohnya dari Rasulullah Saw, karena amalan tsb tdk akan diterima oleh Swt.

Jika seluruh hidup kita diisi dgn amal ibadah kpd Allah Swt sesuai dgn tuntunan Rasulullah SAW, maka itulah keberkahan sesungguhnya.

Kajian Tematis al-Qur'an
& as-Sunnah # 343

No comments:

Post a Comment